padamu lelakiku

padamu lelakiku, ajarkan aku melupa, pada punggungmu yang terakhir kubaca, dan senyum dari bibirmu yang tak sempat selesai,
aku pergi, bukan untuk meninggalkan mimpi yang kubangun bersamamu, tapi untuk mendatangi kenyataan,
padamu lelakiku, ajarkan aku melupa, pada luka-luka kita, pada dusta yang tertata, sampai tak tersisa lagi rasa,
aku pergi, bukan untuk menyembuhkan luka, tapi untuk membiasakan diri melihat bekas torehannya,
padamu lelakiku, tak perlu mengingatkanku di tiap subuh, tentang mata teduh yang buatku luluh, kenangan itu telah lusuh, berpeluh,
apatah galat menyimpanmu sepanjang hayat, wajahmu ada di dinding masa, kau, tak lindap
padamu lelakiku, terlalu penat jika benak ini mengingat, ijinkan kusimpan segala kita, dalam benam terdalam bernama kenangan.

2 Comments

Leave a comment