duet @therendra & @no3na
kudapati, kekasih,
lembar potretmu terakhir, buram
karena airmata yang pernah kuteteskan di sana
ingatkah hujan itu?
hujan yang kurekam dalam durasi panjang
menceritakan seluruh kisah
potret itu hanya bagian kecilnya
aku takkan lupa
kusisakan airmata untuk kaurajam
masa telah kejam mencerabutmu dariku
hujan sebenarnya menggelayut dalam sanubariku
masa tak pernah mencerabutku darimu, sayang
hanya menggodamu dengan jarak
ia kan tertawa saat hujan membuatmu menangis
kau selalu bercanda dengan hujan
kau lupa?
entah berapa purnama sudah aku tak membelai rambutmu?
hanya potret saja!
hujan mengakrabi sendiriku
membantuku melukis detail wajahmu
ingatan yang kini kupajang
saat pesanmu lewat di udara basah
tapi aku tak pernah bersahabat dengannya
hujan selalu mengaburkan bingkai wajahmu
kuharap firasatmu benar tentangnya
jangan limpahkan kesalmu pada hujan
ia selalu bisa memotret kenangan
dari sekuel ke sekuel
biarkan ia menjahili harimu
gelakku selalu tumpu pada leluconmu
aku janji pada potretmu,
akan kucari kau di dalam hujan
siapa tahu kau kudapati
ikuti saja kata hatimu
kan ada aku menari di tiap rinainya
kutembangkan pula cicitan pulang camar laut
aku, merindukanmu…
akan kusibak tirainya begitu kudengar kecipak langkahmu
hujanpun masih sama deras
potretpun sama buram
aku, menantimu…
~Aku dan Hujan, 2011~